Pengertian Gelombang Transversal dan Longitudinal
Gelombang transversal merupakan salah satu jenis gelombang. Sedangkan gelombang itu sendiri adalah istilah yang familiar untuk kita. Namun, dalam fisika gelombang memiliki pengertian tersendiri.
Gelombang dalam fisika diartikan sebagai getaran yang merambat pada suatu medium yang membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya. Gelombang memiliki beberapa jenis. Kali ini akan dijelaskan mengenai jenis gelombang berdasarkan arah rambat dan getarnya, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Gelombang Transversal
Gelombang transversal
adalah gelombang yang memiliki arah perambatan tegak lurus dengan arah getaran
medium yang dilaluinya. Bentuk dari gelombang transversal dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat bagian-bagian dalam
gelombang transversal. Simbol A merupakan titik awal gelombang. Sedangkan
simbol A-B-C dinamakan amplitudo (simpangan tali maksimum). Simbol B menunjukan
bukit gelombang. Simbol D menunjukan lembah gelombang. Sehingga jika dihitung
dari titik A menuju titik I terdapat 4 amplitudo dengan 2 bukit gelombang
(simbol B dan F) dan 2 lembah gelombang (simbol D dan H). Terdapat beberapa
macam bentuk gelombang transversal yaitu gelombang cahaya, gelombang tali, dan
gelombang air. Untuk penjelasannya sebagai berikut :
- Gelombang Cahaya
Gelombang cahaya
memancarkan sinar searah dengan rambat gelombang sehingga gelombang ini
termasuk dalam gelombang transversal
- Gelombang Tali
Gelombang tali akan
timbul saat salah satu ujung tali digerakan keatas dan kebawah. Maka dapat
dikategorikan sebagai gelombang transversal
- Gelombang Air
Gelombang air akan muncul disaat air tenang dijatuhi sebuah batu maka permukaan air akan membentuk bukit dan lembah yang biasa disebut perut dan simpul.
Gelombang Longitudinal
Jika pada gelombang transversal arah getaran medium tegak lurus arah rambatan, maka untuk gelombang longitudinal arah getaran mediumnya sejajar dengan arah rambat gelombang. Untuk lebih mudahnya, gelombang longitudinal dapat digambarkan seperti pegas. Perhatikan gambar di bawah :
Pada gambar diatas dapat dilihat bentuk gelombang longitudinal. Terdapat
rapatan dan regangan. Perhitungan panjang satu gelombang longitudinal
dinyatakan dalam satu rapatan dan satu regangan. Contoh dari gelombang
longitudinal yaitu gelombang bunyi, gelombang seismik, dan gelombang pegas.
Berikut penjelasannya :
- Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi dapat
dikatakan dengan gelombang longitudinall karena gelombang bunyi mampu mengubah
kerapatan udara dan menggetarkan gendang telinga sehingga dapat menimbulkan
bunyi yang didengar oleh gendang telinga.
- Gelombang Seismik
Gelombang seismik atau
gelombang gempa merupakan jenis
gelombang longitudinal sebab gelombang tersebut dapat mengubah kerapatan tanah.
- Gelombang Pegas
Gelombang pegas dapat membentuk rapatan saat ditekan dan membentuk regangan saat dilepaskan.