Proposal PHBD (Program Hibah Bina Desa) 2019 didanai



DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................    i

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................    ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................    iii

1.      Judul.......................................................................................................................    1

2.      Latar Blakang..........................................................................................................   1

3.      Perumusan Masalah................................................................................................    2

4.      Tujuan.....................................................................................................................    2

5.      Indikator Keberhasilan Program.............................................................................    2

6.      Luaran Yang Diharapkan........................................................................................    3

7.      Manfaat....................................................................................................................   3

8.      Gambaran Umum Masyarakat Sasaran.................................. .................................   4

9.      Metode Pelaksanaan................................................................................................   5

10.  Jadwal Kegiatan.......................................................................................................  10

11.  Rancangan Biaya.....................................................................................................   11

12.  Instrumen Pendukung..............................................................................................   13

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... 

1.      Gambar Denah Lokasi............................................................................................   4

2.      Gambar Wisata Pemandian....................................................................................    4

3.      Road Map Kegiatan................................................................................................   5

DAFTAR TABEL................................................................................................................ 

1.      Tabel Jadwal Kegiatan program.............................................................................   10

2.      Tabel Rencana Anggaran........................................................................................   11

3.      Logbook kegiatan....................................................................................................   13

4.      Form monitoring pasca program.............................................................................   13

LAMPIRAN.........................................................................................................................

1.      Lampiran 1. Biodata Ketua Tim Dan Dosen Pembimbing......................................   14

2.      Lampiran 2. Daftar Kegiatan Yang Pernah Dilakukan Organisasi..........................   17

3.      Lampiran 3. Surat Pernyataan Kerjasama Dengan Pemerintah Desa......................   18

4.      Lampiran 4.  Surat Pernyataan Pelaksana Program Hibah Bina Desa.....................   19

5.      Lampiran 5. Denah Lokasi Bina Desa.....................................................................   20


1.      JUDUL

Pengembangan Wisata Edukasi Banyu Umbulan dan Sentra Kopi Berbasis Teknologi Melalui Pemberdayaan Masyarakat Lulusan Sekolah Rakyat Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang

2.      LATAR BELAKANG

Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang adalah salah satu wilayah Indonesia yang memiliki potensi Sumber Daya Alam yang bagus. Desa Pamotan terletak di dataran tinggi dan memiliki udara sejuk sehingga berpotensi baik untuk lahan pertanian. Keindahan alam di Desa Pamotan masih asri sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai lokasi pariwisata.

Desa Pamotan memiliki wilayah yang luas, sebagian besar berupa lahan pertanian dan perkebunan. Hasil dari lahan pertanian dan perkebunan mayoritas berupa padi, sayur, kopi dan tebu. Kecamatan Dampit terkenal sebagai penghasil kopi yang berkualitas dan sangat diminati masyarakat luas karena rasa dan aromanya yang khas. Lahan pertanian dan perkebunan masih sangat luas dan sebagian masih belum terkelola dengan baik sehingga pemanfaatan lahan di Desa tersebut masih belum maksimal. Jika lahan kosong ini bisa dimanfaatkan sebagai kebun kopi maka akan menaikan perekonomian, karena budaya minum kopi menjadi life style masyarakat saat ini.

Masyarakat di Desa Pamotan sebagian besar adalah lulusan Sekolah Dasar atau Sekolah Rakyat. Pemikiran masyarakat yang masih kurang akan pentingnya pendidikan adalah salah satu faktor yang menjadikan pemuda desa merasa cukup hanya dengan lulus Sekolah Dasar. Dengan hanya berbekal lulusan Sekolah Dasar maka sering kali masyarakat tidak bisa memilih pekerjaan kecuali untuk bertani, berternak dan berdagang. Bahkan masyarakat yang tidak memiliki lahan atau modal mereka hanya bisa bekerja sebagai buruh tani.

Tingkat kesejahteraan masyarakat desa ini masih rendah, hal ini dikarenakan latar belakang mereka yang hanya lulusan Sekolah Rakyat. Dengan latar belakang tersebut masyarakat masih belum bisa memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan optimal. Keahlian masyarakat dalam bidang pertanian dan perkebunan hanya berdasarkan pengalaman, bukan dari ilmu pengetahuan dan masih jauh dari pemanfaatan teknologi.

Dari segi kelembagaan, kaum yang dinilai produktif adalah pemuda. Di desa ini pemuda dinaungi oleh lembaga karang taruna. Kegiatan karang taruna sudah berjalan aktif, tetapi belum mengarah pada kegiatan produktif yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Kondisi yang sama juga terjadi pada kelompok ibu-ibu PKK yang berjalan aktif tetapi tidak benilai ekonomis.

Kebutuhan masyarakat akan sarana rekreasi sudah semakin meningkat saat ini, hal ini dikarenakan kesibukan dan aktifitas dihari kerja sehingga pada umumnya akhir minggu dijadikan waktu yang tepat bagi keluarga untuk bersantai ke tujuan wisata. Wisata edukasi seringkali menjadi pilihan pertama dalam mengisi waktu libur, hal ini dikarenakan masyarakat modern sudah mempertimbangkan bagaimana keluarga bisa bersantai sambil mendapatkan sarana edukasi bagi anggota keluarganya terutama anak-anak. Tidak hanya keluarga yang membutuhkan tujuan wisata, pihak sekolah saat ini juga giat melakukan kunjungan wisata, terutama wisata edukasi yang dianggap sebagai saran pengajaran yang menyenangkan. Jumlah tujuan wisata edukasi yang berbasis keindahan alam masih sangat terbatas di wilayah  Kabupaten dan Kota Malang, bahkan tidak jarang warga dan sekolah di Malang harus mencari tujuan wisata edukasi alam diluar kota seperti Pasuruan dan Blitar.

Secara umum kondisi sumber daya alam di Desa Pamotan sangat potensial akan tetapi belum bisa dimanfaatkan dengan baik karena sumber daya manusia yang kurang dalam segi kualitasnya. Dengan melihat kondisi tersebut serta kebutuhan dan trend dimasyarakat, melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD) kami akan mengembangkan wisata edukasi banyu umbulan dan sentra kopi berbasis teknologi melalui pemberdayaan masyarakat lulusan sekolah rakyat pada desa pamotan kecamatan dampit kabupaten malang.

3.    RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana cara pemanfaatan potensi dan sumber daya alam untuk meningkatkan perekonomian warga Desa Pamotan.

2.      Bagaimana meningkatkan kualitas SDM dan kelembagaan Desa Pamotan terutama pemuda karang taruna melalui kegiatan yang positif dan bernilai ekonomi.

3.      Bagaimana penerapan teknologi dapat meningkatkan kualitas SDM dan perekonomian warga Desa Pamotan.

4.    TUJUAN

1.      Meningkatkan perekonomian warga Desa Pamotan melalui pengembangan wisata edukasi dan pengolahan lahan menjadi lahan produktif sentra kopi

2.      Meningkatkan kualitas SDM melalui program pelatihan dan peningkatan keterampilan masyarakat.

3.      Meningkatkan fungsi dan kualitas kelembagaan desa, terutama  karang taruna.

5.    INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM

1.      Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat terutama pemuda karang taruna yang dapat diukur dengan keberhasilan untuk mengembangkan dan mengelola wisata edukasi yang berbasis teknologi.

2.      Perubahan fisik.

Perubahan ini berupa pembangunan lokasi wisata edukasi dan prasarananya yang berupa :

a.       Wisata air (Banyu Umbulan), berupa wisata pemandian dan edukasi yang berupa sistem microhydro penghasil energi listrik skala kecil dan sarana filtrasi (penyulingan) air.

b.      Wisata edukatif pertanian, berupa pembukaan lahan untuk wisata kebun kopi dan wisata tanam padi.

c.       Wisata edukatif peternakan, berupa sarana pembuatan pupuk kompos.

d.      Wisata edukatif Coffee Library, berupa bangunan kafe sederhana yang menjual minuman dan makanan ringan hasil produksi masyarakat setempat dan juga sebagai sarana pengolahan kopi. Di kafe tersebut disediakan mini Perpustakaan  sebagai media pembelajaran warga setempat serta wisatawan.

e.       Rehabilitasi sarana umum yang sudah ada yaitu loket pintu masuk ,toilet umum, taman bermain serta tempat ibadah.

3.      Terjalinnya kemitraan antara pihak Universitas dengan Pemerintah Desa serta lembaga masyarakat (Karang Taruna) dan pihak Perhutani Desa Pamotan.

4.      Dihasilkan rancangan program sebagai tindak lanjut pasca PHBD, dimana rancangan program ini akan dilaksanakan oleh pihak Desa Pamotan terutama pemuda Karang Taruna.

6.      LUARAN YANG DIHARAPKAN

1.      Manual/panduan aplikasi teknologi produk PHBD berupa SOP yang berisi cara pengoperasian  dan perawatan teknologi dan sarana yang telah dibuat.

2.      Memanfaatkan sumber daya alam sebagai sarana edukasi dengan pemanfaatan teknologi berupa sarana microhydro, filtrasi air, proses pengomposan serta tempat berkumpul anak muda wisatawan yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan berupa mini perpustakaan.

3.      Profil dan Poster hasil pelaksanaan program

4.      Publikasi media massa berupa media online.

5.      Jejaring yang terbentuk berupa kerja sama pihak Universitas dengan pihak Desa serta pihak Perhutani selaku penyedia lahan.

7.      MANFAAT

       Dengan terlaksananya program ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Pamotan, di beberapa aspek. Dalam aspek ekonomi, mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata dan sektor pertanian terutama tanaman kopi. Dalam aspek pendidikan, meskipun sebagian masyarakat setempat hanya lulusan sekolah rakyat akan tetapi mereka bisa mendapatkan pendidikan nonformal dengan memanfaatkan sarana dari mini perpustakaan. Dalam aspek sosial membuat masyarakat secara tidak langsung bergotong royong untuk mengembangkan Wisata Edukasi ini agar semakin maju.


 

8.      GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Sasaran dalam program ini adalah Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur yang jaraknya + 40 Km dari Perguruan Tinggi pengusul (Gambar 1.). Dengan tingkat pendidikan rendah (mayoritas masyarakatnya hanya lulusan Sekolah Rakyat), maka pola fikir dari masyarakat masih sempit, sehingga desa tersebut sulit berkembang. Kualitas pendidikan dan SDM yang rendah menyebabkan nilai jual dan daya saing yang rendah dalam mendapatkan pekerjaan, sehingga sering kali pekerja kasar menjadi satu-satunya pilihan.

Desa Pamotan terletak di daerah strategis karena desa ini adalah jalan akses menuju pesisir pantai selatan Malang dan juga jalan akses dari Malang menuju Lumajang. Kondisi geografis Desa ini terletak di dataran tinggi yang sebagian besar berupa lahan pertanian dan perkebunan, pemandangan alam yang asri serta memiliki sumber mata air sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.

Wisata pemandian dari sumber air Desa Pamotan pernah di rintis oleh mahasiswa salah satu Universitas di Malang, malalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata), akan tetapi program ini dinilai kurang berhasil sehingga wisata pemandian tidak berkelanjutan dan mati (Gambar 2.). Faktor penyebab tidak berjalannya program ini adalah pengemasan tempat wisata yang kurang menarik, kurangnya pendampingan dan pelatihan SDM serta kurangnya sarana promosi. Pengemasan wisata dianggap kurang menarik dan kreatif karena hanya menyajikan kolam pemandian sebagai tujuan wisata. Tempat wisata pemandian hanya diserahkan kepada warga, tanpa terorganisir dengan jelas penanggung jawab dan pelaksana operasionalnya. Jumlah wisatawan pengunjung kolam pemandian sejak awal sangat sedikit, hal ini dikarenakan tempat wisata ini belum banyak diketahui masyarakat.

Lahan yang direncanakan untuk diolah menjadi tujuan wisata edukasi adalah lahan milik Perhutani. Pihak Perhutani sudah menyerahkan lahan seluas 20 hektar di sekitar sumber mata air kepada pihak Desa Pamotan untuk dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat, akan tetapi Sumber Daya Manusia selalu menjadi masalah utama dalam pelaksanaannya.


9.      METODE PELAKSANAAN

1.      Road Map kegiatan seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3, dimana untuk mencapai tujuan kegiatan digunakan parameter – parameter sebagai indikator tingkat keberhasilan program.

 

Gambar 3. Road Map Kegiatan

 

2. Tahap Kegiatan yang Dilakukan:

a.  Hasil Survey dan Potensi Desa Sasaran.

Berdasarkan hasil survey, Desa Pamotan memiliki SDA berupa lahan luas yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata jika dikelola dengan baik oleh SDM yang terorganisir dengan baik. Dilokasi yang akan dikembangkan menjadi pusat wisata edukasi telah terdapat kolam pemandian, fasilitas toilet umum dan tempat ibadah meskipun kondisinya belum memadai. Pihak perhutani sudah menyediakan lahan seluas 20 hektar untuk dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.

Di Desa Pamotan terdapat organisasi pemuda yaitu karang taruna yang sangat terbuka terhadap program yang bersifat positif serta membawa kemajuan bagi Desa Pamotan. Begitu pula pihak perangkat desa dan Perhutani yang sangat mendukung terjadinya perubahan berupa pembangunan kualitas dan perekonomian Desa. Dengan adanya potensi ini maka besar kemungkinan program ini akan berjalan dengan lancar dan berkelanjutan sehingga akan meningkatan perekonomian masyarakat Desa.

b. Identifikasi Masalah

Dilokasi yang akan dikembangkan menjadi pusat wisata edukasi telah terdapat kolam pemandian, fasilitas toilet umum dan tempat ibadah yang tidak terawat. Kondisi ini terjadi karena jumlah wisatawan yang kurang, mengakibatkan tujuan wisata ini mati dan tidak terawat. Dari segi Sumber Daya Manusia sudah ada organisasi pemuda karang taruna yang berjalan aktif, akan tetapi kegiatannya belum mengarah pada kegiatan produktif yang dapat meningkatkan perekonomian Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.

c. Analisis Kebutuhan

Dari identifikasi masalah tersebut bisa disimpulkan bahwa kebutuhan masyarakat  Desa Pamotan adalah :

- Pengoptimalan pemanfaatan Sumber Daya Alam Desa Pamotan.

- Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan kelembagaan Desa Pamotan terutama  pemuda karang taruna melalui kegiatan yang positif dan bernilai ekonomi.

- Penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

d. Penetapan Khalayak Sasaran

Dalam sasaran Program Hibah Binah Desa (PHBD) ini adalah karang taruna Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Penetapan khalayak sasaran ini didasarkan pada potensi pemuda karang taruna, dimana rata-rata usia anggotanya adalah usia produktif, anggota dan kegiatan karang taruna yang aktif akan tetapi belum mengarah pada kegiatan yang memiliki nilai ekonomi yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa pamotan.

e. Penyusunan Program

Program yang menjadi prioritas adalah :

1.        Pengembangan wisata edukasi dan pengolahan lahan menjadi lahan produktif sentra kopi dengan pemanfaatan teknologi dan inovasi.

2.        Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui program pelatihan dan peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengelola dan merawat objek wisata edukasi dan sentra kopi serta penguasaan teknologi yang akan diterapkan .

3.        Meningkatkan fungsi dan kualitas kelembagaan desa terutama  karang taruna serta meningkatkan jejaring kemitraan antara organisasi karang taruna, pihak pemerintah desa dan perhutani.


 

f. Perumusan dan Pengukuran Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dirumuskan dan diukur berdasarkan pencapaian berikut:

1.      Perubahan prilaku pada masyarakat,  dalam hal ini perubahan pengetahuan dan skill dari masyarakat khususnya pemuda karang taruna yang sebagian besar adalah lulusan sekolah rakyat. Keberhasilan dapat dinilai dari peningkatan pengetahuan dan kemampuan pemuda karang taruna dalam mengelola dan mengoperasikan wisata edukasi yang berbasis teknologi ini.

2.      Dari segi perubahan fisik,  perumusan dan pengukuran indikator keberhasilan dapat dilihat dari tercapainya perubahan fisik Perubahan fisik ini berupa pembangunan sarana wisata edukasi yang telah ditargetkan dalam program hibah bina desa ini.

3.      Dalam segi kelembagaan dan kemitraan,  parameter keberhasilan dapat dilihat dari terjalinnya hubungan baik antara pihak karang taruna,  pemerintah Desa Pamotan,  Perhutani Kecamatan Dampit dan pihak Universitas selaku pelaksana program.

4.      Keberlangsungan program yang berkelanjutan juga menjadi salah satu indikator keberhasilan program ini. Melalui pembekalan atau pelatihan serta pembuatan SOP maka diharapkan program akan tetap berjalan secara terua menerus. Pelaksana program berkelanjutan ini adalah pemuda karang taruna Desa Pamotan Kecamatan Dampit..

g. Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program ini akan dilaksanakan selama 6 bulan mulai dengan detail kegiatan sebagai berikut :

1.    Koordinasi dengan pihak Desa, hal ini dilakukan untuk memastikan program yang akan dilakukan, serta menentukan lokasi yang akan dipergunakan dalam program ini.

2.    Perencanaan detail program dan sosialisasi program, terutama rencana pembangunan sarana untuk wisata edukasi, serta penyesuaian program dengan anggaran dana.

3.    Sosialisasi kepada masyarakat tentang kegiatan Program Hibah Bina Desa (PHBD) Wisata Edukasi Banyu Umbulan dan Sentra Kopi Berbasis Teknologi.

4.    Persiapan alat dan bahan untuk pembangunan sarana wisata edukasi.

5.    Pelaksanaan pembangunan wisata edukasi yang berupa:

-          Pembangunan Wisata edukasi air (Banyu Umbulan). Pada proses ini akan dilakukan rehabilitasi wisata pemandian yang sudah ada, dan  penambahan sarana wisata edukasi yang berupa sistem microhydro penghasil energi listrik skala kecil dan sarana filtrasi (penyulingan) air. Sebagai media edukasi akan dibuat alat peraga berupa sistem microhydro skala kecil serta poster sebagai penjelasannya. Selain itu akan dibuat media edukasi sederhana berupa sarana filtrasi air bersih beserta penjelasannya.

-          Pembangunan wisata edukatif pertanian, berupa pembukaan lahan untuk wiisata kebun kopi dan wisata tanam padi. Lahan yang akan dimanfaatkan adalah lahan yang disediakan oleh perhutani. Selain sebagai sarana wisata edukasi ini, diharapkan pemanfaatan lahan ini akan menjadi pertanian produktif yang secara nyata akan dikelola oleh masyarakat dan dapat menghasilkan nilai ekonomi untuk masyarakat Desa Pamotan.

-          Pembuatan sarana wisata edukatif peternakan. Sarana edukatif peternakan ini berupa sarana pembuatan pupuk kompos dari limbah kotoran ternak terutama sapi yang ada di Desa Pamotan. Sarana pengomposan ini dibuat secara sederhana dan dilengkapi dengan poster penjelasantentang langkah dan proses pembuatan pupuk kompos

-          Pembangunan Coffee Library, berupa bangunan kafe sederhana yang menjual minuman dan makanan ringan hasil produksi masyarakat setempat dan juga sebagai sarana pengolahan kopi. Di kafe tersebut disediakan mini Perpustakaan  sebagai media pembelajaran warga setempat serta wisatawan. Pertimbangan pembangunan Coffee Library ini didasarkan pada kulaitas pendidikan penduduk Desa Pamotan yang masih rendah, dengan adanya sarana perpustakaan mini ini diharapkan masyarakat bisa menambah wawasan dan pengetahuan mereka selagi mereka menjalankan pengembangan wisata edukasi ini.

-          Rehabilitasi sarana umum yang sudah ada yaitu loket pintu masuk ,toilet umum, taman bermain serta tempat ibadah.

Proses pelaksanaan pembangunan ini akan dilakukan dengan swadaya masyarakat desa, yang dikoordinir oleh kepala Desa dan pihak pemuda karang taruna serta peran penting mahasiswa sebagai inisiator, pelaksana dan pengontrol pelaksanaan program ini.

6.    Pelatihan pengelolaan dan perawatan sarana wisata edukasi dan pemanfaatan teknologi kepada masyarakat terutama pemuda karang taruna. Pelatihan ini dilakukan agar pemuda karang taruna dapat mengelola lokasi wisata dan menjaga kelestarian lingkungan wisata edukasi sehingga tujuan wisata ini akan terus beroperasi secara berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat pada aspek ekonomi masyarakat secara continue.

7.    Pelatihan publikasi dan promosi online kepada pemuda karang taruna, selain itu promosi kepada maasyarakat bisa melalui pamflet yang disebar ke sekolah, spanduk di pinggir jalan dan media sosial.

8.    Evaluasi, tahap evaluasi ini diperlukan setiap bulan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program ini sehingga jika ditemukan suatu masalah bisa diperbaiki secepatnya.

9.    Pembuatan laporan akhir dan publikasi di media massa sebagai bukti bahwa program ini benar-benar berjalan.

h. Strategi Pembinaan Khalayak Sasaran

Pembinaan terhadap khalayak sasaran dilakukan melalui:

1.      Pelatihan pengelolaan dan perawatan sarana wisata edukasi.

2.      Pelatihan pengoperasian dan perawatan sarana teknologi.

3.      Pelatihan publikasi dan promosi melalui media online dan kerjasama dengan pihak sekolah yang menjadi sasaran utama objek wisata edukasi

4.      Pembuatan SOP untuk pengoperasian sarana edukasi yang berhubungan dengan teknologi.

5.      Pelatihan penguatan kelembagaan serta peningkatan jejaring sosial kelembagaan.

Dengan adanya strategi pembinaan khalayak sasaran ini, diharapkan masyarakat dapat mengelola lokasi wisata dan menjaga kelestarian lingkungan wisata edukasi sehingga tujuan wisata ini akan terus beroperasi secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Pamotan.

i. Perintisan Kemitraan

Program Hibah Bina Desa ini juga menjadi salah satu media perintis kemitraan antara pihak Universitas dengan Pemerintah Desa serta lembaga masyarakat (Karang Taruna) dan pihak Perhutani Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan terjalin jejaring sosial antara pihak perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan dengan pihak masyarakat yang merupakan objek implementasi keilmuan yang diperoleh mahasiswa  secara aktual.

j. Monitoring Dan Evaluasi Berdasarkan Indikator Keberhasilan Program

Monitoring dilakukan selama pelaksanaan program, dengan mengontrol pelaksanaan program dan melakukan bimbingan terhadap karang taruna agar proses berjalan sesuai dengan konsep program.

Tahap evaluasi dilakukan setiap bulan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program dan masalah yang timbul dalam pelaksanaan program. Melalui tahap evaluasi ini diharapkan program akan berjalan sesuai dengan konsep perencanaan dan masalah yang timbul akan dapat teratasi lebih dini dan dapat dilakukan perbaikan secepatnya.

k. Lokakarya hasil dengan menghadirkan Stakeholder program

Kegiatan lokakarya hasil ini dilakukan dengan menghadirkan stakeholder,  sebagai sosialisasi akhir program. Dalam dengan adanya kegiatan lokakarya ini diharapkan opini dari masyarakat desa pamotan tentang keberhasilan program akan didapatkan. Masukan dan saran dari lokakarya ini sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan program yang akan dilaksanakan oleh pemuda karang taruna, serta monitoring dari pihak pemerintahan Desa Pamotan dan pihak Perhutani Kecamatan Dampit.

l. Pelaporan

Laporan akhir dibuat sesuai dengan buku pedoman PHBD. Dalam laporan ini akan di deskrisikan tingkat keberhasilan dan pencapaian program secara kesuluruhan, serta laporan penggunaan dana dalam pelaksanaan program. Selain tingkat keberhasilan dan pencapaian program, peluang keberlanjutan dari program juga akan digambarkan dalam laporan akhir.

m. Pemutakhiran Data Sasaran Pasca Program per 4 Bulan

Pasca Program Hibah Bina Desa ini berjalan akan dilakukan pengontrolan pelaksanaan program secara berkala, yaitu pada bulan ke 4 dan 8 pasca program. Pemutakhiran data ini dilakukan untuk melihat keberlanjutan dari program yang saat itu sudah dijalankan oleh pihak masyarakat terutama pemuda karang taruna.



1 Comments

  1. Trimakasih atas edukasinya kak .... Semoga sukses selalu

    ReplyDelete
Post a Comment
Previous Post Next Post