MARI KITA MEMBAHAS APA ITU ENERGI NUKLIR ????
Saat ini tenaga nuklir banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. Terutama mayoritas penggunaan energi nuklir adalah pada bidang energi dan kesehatan. Dalam bidang kesehatan, jumlah nuklir yang digunakan relatif kecil, dan apabila ada malfungsi alat, dampak yang ditimbulkan tidak terlalu luas. Lain halnya dengan bidang energi. Jumlah nuklir yang digunakan jauh lebih banyak dan lebih berbahaya apabila terjadi malfungsi dalam alatnya. Preseden dari kegagalan reaktor nuklir yang menyebabkan bencana sangat besar ada pada pembangkit listrik di Chernobyl. Dampak dari insiden ini menyebabkan kota yang dekat dengan pembangkit tersebut, Pripyat tidak dapat dihuni sampai ratusan tahun. Untuk mencegah hal ini terulang kembali, IAEA sebagai badan tenaga nuklir dunia telah membuat safeguard, dan di Indonesia, pengamanan telah diatur dalam Undang – Undang No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran. Akan tetapi selain penggunaan tenaga nuklir, hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah pengiriman bahan nuklir, sebab risiko dalam pengiriman bahan nuklir juga tergolong besar. Selain itu, nuklir adalah benda yang sangat sensitif, baik untuk dampak positif maupun negatif.
Tenaga nuklir adalah tenaga yang
berasal dari inti atom yang dapat menghasilkan tenaga sangat besar. Tenaga
nuklir ini dapat berguna untuk kehidupan manusia dalam bidang kesehatan,
seperti penggunaan untuk rontgen, X-ray, kemoterapi, dan lain sebagainya. Namun
tenaga nuklir ini dapat pula merugikan dan menjadi senjata yang sangat
mematikan, seperti pada peristiwa pengeboman di kota Hiroshima dan Nagasaki.
Namun, kerusakan yang ditimbulkan bukan hanya kerusakan langsung pada saat
ledakan, tetapi pada pasca ledakan juga ada radiasi dari bom nuklir tersebut
yang dipancarkan selama bertahun – tahun dan mengganggu ekosistem serta
menyebabkan penyakit yang disebabkan dari mutasi gen manusia yang tinggal di
dalam area radiasi nuklir tersebut.
Dalam pengangkutan barang, apabila
barang yang diangkut bukan nuklir, maka apabila terjadi kecelakaan atau hal
lain di luar yang dikehendaki maka kerusakan yang ditimbulkan hanya kerusakan
langsung yang berdampak pada barang tersebut atau benda lain di sekitar area
kejadian. Namun apabila barang yang diangkut adalah nuklir, maka risiko yang
ditimbulkan menjadi sangat besar, seperti kemungkinan nuklir tersebut meledak,
mengganggu ekosistem, bahkan ada kemungkinan menyebabkan mutasi genetis bagi
makhluk hidup di sekitar tempat kejadian tersebut. Belum lagi nuklir
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai sampai dianggap aman.
Selain itu, karena potensinya yang sangat besar baik positif dan negatif, maka
ada kemungkinan nuklir tersebut kemudian dibajak untuk kemudian digunakan
dengan tujuan yang merugikan.
Mengenai pengiriman nuklir, wadah
penyimpanan nuklir sangat vital, sebab nuklir adalah benda yang sangat reaktif,
jauh lebih reaktif jauh lebih reaktif dari bahan bakar minyak ataupun batubara,
oleh sebab itu tempat penyimpanan khusus sangat diperlukan. Untuk masalah
keamanan, badan energi atom dunia, IAEA (International Atomic Energy Agency)
telah membuat beberapa standar mengenai pengemasan dalam pengiriman nuklir.
Dalam standarnya IAEA mensyaratkan bahwa kemasan ini harus dapat menahan
pengaruh dari percepatan, getaran, atau resonansi getaran yang mungkin muncul
dalam kejadian sehari – hari, tanpa mengalami kerusakan atau pengurangan
efektivitas dari kemasan tersebut dalam berbagai wadah, untuk mur, baut, dan
alat pengaman lain harus dedesain untuk menghindari kemasan menjadi longgar
atau terlepas, bahkan setelah pemakaian berulang.[1] Dari persyaratan IAEA
tersebut dapat dilihat bahwa dalam pengangkutan nuklir dibutuhkan kemasan dan
alat pengaman yang memiliki spesifikasi yang sangat tinggi. Namun tidak ada
aturan dalam IAEA mengenai pengamanan dari pembajakan ketika pengiriman bahan
nuklir. Pengamanan tersebut menjadi hal penting sebab nuklir memiliki potensi yang
sangat besar baik dalam hal negatif maupun positif. Dan dikarenakan potensinya
yang besar itu, maka akan banyak kalangan terutama kalangan yang tidak
bertanggung jawab yang menginginkan keuntungan baik secara langsung maupun
tidak langsung dari pencurian nuklir tersebut.[2] Untuk menghindari pembajakan,
beberapa upaya dapat dilakukan seperti pengawalan, pemilihan rute yang tidak
biasa, hingga penggunaan iring – iringan palsu.