Pengertian Tenaga Endogen
Tenaga
endogen atau disebut juga tenaga konstruktif adalah tenaga yang berasal dari
dalam bumi. Mengutip Modul Geografi Kelas X, proses endogen merupakan dinamika
di dalam litosfer sebagai akibat proses fisika dan kimia berupa tekanan
terhadap lapisan-lapisan batuan pembentuk litosfer atau aktivitas magma.
Tenaga
endogen dapat berupa tekanan vertikal dan horizontal. Tekanan vertikal
menimbulkan tonjolan di permukaan bumi, sedangkan tekanan horizontal
memunculkan lipatan-lipatan muka bumi, retakan, dan pematahan lapisan-lapisan
litosfer sampai membentuk sesar.
Macam-macam Tenaga Endogen
1.
Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang
mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi)
pada lapisan kulit bumi. Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan
tektonisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak epirogenetik dan gerak
orogenetik.
a)
Gerak
Epirogenetik Gerak epirogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang
relatif lambat dan terjadi dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang
luas. Gerak epirogenetik terdiri atas epirogenetik positif dan negatif.
·
Epirogenetik
positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga permukaan air laut seolah-olah
naik. Sebagai contoh, turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan
Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai Pulau Banda).
·
Epirogenetik
negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga permukaan air seolah-olah turun.
Contohnya, peristiwa naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.
b) Gerak Orogenetik Gerak orogenetik atau biasa
disebut proses pembentukan pegunungan adalah gerakan pada lapisan kulit bumi
yang relatif cepat dan terjadi dalam waktu yang singkat. Gerak orogenetik
mencakup tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan terbentuknya
lipatan dan patahan.
·
Lipatan,
terbagi menjadi lima bentuk, yakni sebagai berikut.
a. Lipatan tegak: terbentuk karena kekuatan sama
yang mendorong dari dua sisi secara seimbang.
b. Lipatan miring: terbentuk karena kekuatan
tenaga pendorong di salah satu sisi lebih kuat sehingga salah satu sisinya
tampak lebih curam.
c. Overfoult: terbentuk pada saat tekanan bekerja di salah
satu sisi dengan lebih kuat. Kemudian, sisi itu akan terlipat sesuai arah
lipatan.
d. Recumbent
Folt: terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan
sisi yang lain, menyebabkan sumbu lipat hampir datar.
e. Overtrust: terbentuk saat tenaga tekan menekan satu sisi
dengan kuatnya sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
c) Patahan, terbagai menjadi dua macam, antara lain
slenk atau graben dan horst.
a. Slenk atau graben: patahan ini mendorong bagian
yang lemah ke atas dan bagian lainnya ke bawah sehingga slenk atau graben
seolah memperlihatkan adanya lapisan bumi yang anjlok.
b. Horst: patahan ini mendorong bagian tengah yang
lemah terdorong ke atas sehingga memperlihatkan adanya lapisan bumi yang timbul
ke atas.
2. Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya magma ke permukaan
bumi. Berkaitan juga dengan proses pembentukan gunung api, yakni pergerakan
magma dari dalam litosfer yang menembus lapisan yang lebih atas hingga bahkan
hingga ke permukaan bumi. Terdapat dua bentuk gerakan magma, yaitu instrusi
magma dan ekstrusi magma.
a) Instrusi magma: terobosan magma ke dalam
lapisan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Dibedakan menjadi lima,
yakni sebagai berikut.
a. Batholit: dapur magma.
b. Instrusi datar: magma yang masuk ke antara dua
lapisan batuan, mendatar dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
c. Lakolit: magma yang menembus di antara lapisan bumi
paling atas. Berbentuk seperti lensa cembung atau kue serabi.
d. Gang (korok) : batuan hasil instrusi magma yang
menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
e. Diatrema: lubang (pipa) di antara dapur magma dan
kepundan gunung api yang berbentuk silnder memanjang.
b) Ekstrusi magma: keluarnya magma dari dalam bumi
hingga ke permukaan bumi. Material hasil dari ekstrusi magma, meliputi:
a. Lava: magma yang menembus dan mengalir ke
permukaan bumi.
b. Lahar: campuran antara lava dan material lain
yang ada di permukaan bumi seperti pasir, kerikil, dan debu dengan air sampai
membentuk lumpur.
c. Eflata atau piroklastika: material padat berupa
lapili, kerikil, debu vulkanik, dan bom.
d. Ekshalasi (gas): material berupa gas asam
arang, yakni sumber uap air dan zat lemas (fumarole),
sumber gas belerang (solfatar), dan
gas asam arang (mofet).
c) Seisme
Seisme atau gempa adalah getaran yang terjad di permukaan
bumi karena pergerakan lempeng bumi (kerak bumi). Seisme terjadi akibat dari
pelepasan energi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan gelombang seismik.
Berdasarkan penyebabnya, gempa dapat dibedakan menjadi tiga macam, antara lain
sebagai berikut.
a. Gempa bumi runtuhan (Fall Earthquake)
Gempa bumi runtuhan terjadi karena peristiwa runtuhnya
gua-gua besar atau batu-batu raksasa di sisi gunung. Radius getaran saat gempa
bumi runtuhan tidak begitu terasa.
b. Gempa bumi vulkanik (Volcanic Earthquake)
Gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi.
Mayoritas gempa bumi vulkanik mendahului erupsi gunung api, tetapi sering
terjadi pula secara bersamaan. Radius getaran gempa bumi vulkanik lebih besar
daripada gempa bumi runtuhan. Getaran gempa bumi vulkanik umumnya terasa di
daerah yang lebih luas.
c. Gempa bumi tektonik (Tectonic Earthquake)
Gempa bumi ini terjadi karena proses tektonik di dalam litosfer yang berupa pergeseran lapisan batuan tua dan kemudian mengakibatkan dislokasi. Gempa bumi tektonik berkekuatan sangat besar dan meliputi daerah yang sangat luas.
Baca juga artikel yang terkait dengan Tenaga Endogen
Tenaga Eksogen : Tenaga Eksogen
Gelombang : Gelombang Transversal dan Longitudinal
Energi : Energi Nuklir , Turbin Air , PLTA , PLTU , Boiler dan Fuel Cell dll.
Blogger : Emha